PENGANTAR GEOFISIKA
“Seismologi”
“Seismologi”
Oleh :
Nama : Nursami fajriani
Nim : 60400114056
Kelas : Geofisika B
Nama : Nursami fajriani
Nim : 60400114056
Kelas : Geofisika B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Atas segala Rahmat dan Karunia-Nya kita
selalu haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan kepada
hambanya baik dalam bentuk pertolongan apapun. Salah satu nya itu adalah dalam
kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah ini di buat untuk memudahkan dalam
proses pembelajaran baik penyusun maupun pembaca itu sendiri, selain itu dapat membuat Ilmu Pengetahuan
kita dapat bertambah, khususnya dalam bidang Geofisika. Makalah ini berjudul “Seismologi” yang memuat tentang
ruang lingkup seismologi .
Dengan terselesaikannya makalah ini, Penyusun berharap sekiranya makalah ini
bermanfaat untuk kedepannya, walaupun banyak terdapat kekurangan di dalamnya.
Penyusun mengaharapkan kritik dan saran.Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
Samata.
Rabu. 22 Juni 2016
Nursami
Fajriani
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
.............................................................................3
I.2
Rumusan Masalah.........................................................................3
I.2
Manfaat dan Tujuan
.....................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Seismologi...............................................................4
II.2 Perkembangan Seismologi.....................................................4-5
II.3 Beberapa Istilah Dalam Seismologi.......................................5-6
II.4 Aplikasi Seismologi...............................................................6-7
II.5 Gempa
Bumi.........................................................................7-8
II.6 Penyebab Terjadinya Gempa....................................................8
II.7 Jenis Jenis Gempa....................................................................9
II.8 Gelombang Gempa..................................................................9-11
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan ..............................................................................12
III.2
Saran
........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
..................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bumi tersusun atas beberapa lapisan, di mana di stiap
lapisannya mempunyai fungsi tersendiri terhadap bumi. Lapisan terluar bumi di
sebut litosfer atau kerak bumi. Dalam rentang setiap tahunnya Lempeng pada
kerak benua bergerak setiap dua sampai 10 cm. Dari pergerakan lempeng ini pasti
ada pengaruh yang baik itu secara langsung atau menunggu untuk beberapa waktu
kedepannya. Dampak yang di timbulkan adalah timbulnya beberapa retakan atau
sesar di setiap tempat atau kepulauan tertentu tergantung bagaimana pergerakan
lempeng itu sendiri, apabila pergerakan lempeng mempengaruhi keadaan sesar
suatu daerah maka tidak dapat menutup kemungkinan akan terjadinya suatu gempa.
Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi
dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di
timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain. Pada hakikatnya seismologi lahir
sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam yang berupa gempa
bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha untuk mengungkap tentang
mengapa, bagaiman, maupun untuk apa gempa bumi itu terjadi. Seirang
dengan tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi,
seperti mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi,
perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan,
maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi.
I.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian Seismologi
b. Aplikasi Seismologi
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Seismologi
Ilmu yang mempelajari tentang Gempa disebut
dengan seismologi. Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos
yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau
ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos
tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Â Ilmu ini
mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana
energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana
energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng
pada sesar bumi yang menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian, secara
sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi.
Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.
II.2 Perkembangan Seismologi
Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi
dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di
timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain. Pada hakikatnya seismologi lahir
sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam yang berupa gempa
bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha untuk mengungkap tentang
mengapa, bagaiman, maupun untuk apa gempa bumi itu terjadi. Seirang
dengan tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi,
seperti mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi,
perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan,
maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi. Seismologi
telah berkembang tidak hanya mempelajari tentang gempa bumi semata, tetapi
mengkaji tentang gelombang-gelombang yang di bangkitkan oleh gempa bumi atau
gempa buatan da n juga kajian tentang perameter-parameter yang dapat
disimpulkan dari pelajaran gelombang-gelombang tersebut.
Berdasrakan posisi sumber gempa terhadap lokasi seismograf,
secara umum gempa bumi diklarifikasikan, menjadi dua katagori yaitu:
a. Gempa bumi dekat atau lokal
Gempa
lokal adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat
tidak melebihi dari beberapa ratus kilometer, sehingga kkelengkungan bumi dapat
diabaikan, gempa lokal di manfaatkan untuk mengetahui struktur permukaan bumi
termaksut di dalamnya adalah gempa buatan yabg dilakukan terhadap seismik
eksplorasi
b. Gempa bumi jauh atau teleseimik
Telesesmik
adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat lebih dari
1000 kilometer katagori gempa ini memberikan peranan penting dalam
penentuan struktur bagian dalam bumi, seperti yang di bahas dalam paper
ini.
II.3 Beberapa Istilah Dalam Seismologi.
Ada beberapa istilah yang seting di gunakan dalam pembahasan
seismologi, diantaranya:
-
Hiposenter adalah puast gempa di dalam bumi yang biasa juga disebut
titik fokus gempa.
-
Episenter adalah proyeksi hiposentar kebidang permukaan
bumi.
-
Origin time atau waktu asal adalah
waktu saat terjadadinya hiposenter.
-
Travel time atau waktu tempuh adaah waktu yang dibutuhkan oleh
gelombanng gempa untuk menjalar dari hiposenter ke waktu pencatat trevel
time di tentukan dari waktu tiba (arival time)
gelombang seismograf di kurangi dengan original time.
Seismometer
adalah alat yang digunakan untuk merespon getaran tanah akibat gempa
bumi.
Seismograf
adalah gabungan antara seismometer dan alat pereka. Seismogram hasil rekaman
seismograf
II.4
Aplikasi Seismologi
Seismologi yang merupakan ilmu yang
mempelajari gelombang yang muncul dari aktivitas alami bumi ini bisa digunakan
ke dalam berbagai aplikasi, antara lain:
- Mengetahui karakteristik lapisan bawah permukaan bumi
llmuwan telah membagi beberapa jenis gelombang, yaitu gelombang permukaan (terdiri dari gelombang P dan S) dan gelombang badan (terdiri dari gelombang rayleigh, love). Tiap gelombang memiliki karakteristik tertentu sehingga dapat diketahui fase-fase yang dilewati oleh gelombang, kemudian dapat diinterpretasikan untuk mengetahui karakteristik lapisan bawah permukaan bumi.
Gelombang Badan dan Permukaan
Fase-Fase yang Dilewati Gelombang
Badan
- Mengetahui Mekanika Getaran Bumi
Aplikasi ini masih bisa dikembangkan
ke dalam berbagai aplikasi. Dengan diketahuinya mekanika getaran bumi, gempa
bumi bisa dipelajari hingga sampai pada hazard assessment-nya. Dengan
seismologi, bahaya gempabumi dapat diperkirakan dan lokasi episenter (titik
pusat gempa bumi pada permukaan yang diambil secara tegak lurus dari titik
pusat gempa bumi pada kedalaman) dapat ditentukan dengan melihat karakteristik
gelombang pada seismogram yang dicatat oleh seismograf dari hasil ukur alat
seismometer. Lokasi episenter ditentukan dengan melihat selisih waktu tiba
gelombang P dan S dan kemudian diproyeksikan ke dalam grafik.
II.5 Gempa Bumi.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa
bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa
bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar
untuk dapat ditahan.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan
kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat
mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas
gempa bumi besar tersebut.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan
Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan
berdasarkan ukurannya (skala Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan
menggunakan ukuran Skala Mercalli.
II.6
Penyebab Terjadinya Gempa.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin
lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana
tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat
itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan
lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di
perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi
lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa
bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian
lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan
dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi
dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia
senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh
manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
II.7
Jenis Jenis Gempa.
Sebenarnya gempa yang terjadi setiap hari namun tidak terasa
oleh manusia , hanya lalat seismograf saja yang bias mencatatnya dan tidak
semua gempa dapat mengakibatkan kerusakan. Ada beberapa macam penyebab
terjadinya gempa antara lain:
Keruntuhan dalam gua akibat terjadinya tanah runtuh dalam gua (di dalam
tanah)Maka terjadi getaran di permukaan tanah di sekitar gua tersebut. Gempa
runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi akibat runtuhan tanah
atau batuan
Tumbukan antara meteor dan permukaan bumi pada saat meteor yamg jatuh ke bumi
maka terjadilah tumbukan yang sangat keras antara meteor dan peermukaan tanah
sehingga tanah disekitar meteor itu bergerak
Peristiwa vulkanisme yaitu kegiatan gunung api yang meletus. Pada waktu
terjadinya getaran-getaran tanah disekitar gunung api.
Peritiwa tektonik. Yaitu gerakan lempeng / kerak bumi. Seperti di ketahui bahwa
kullit bumi. Focus gempa sering juga disebut hyposenter. Kedalaman dari
focus ini sangat menentukan pengaruh getaran trehadap suatu lokasi.
Berdasarkan kedalalam focus gempa ini, maka gempa dapat digolongkan menjadi:
Gempa
dangkal yaitu gempa dengan focus 0-70 km.
Gempa
menengah yaitu gempa gengan fkus 70-300 km.
Gempa dalam yaitu gempa dengan focus 300-700
km.
Gempa dengan focus dangkal mengakibatkan kerusakan lebih
parah disbanding dengan menengah dan dalam. Sekitar 2/3 energi gempa yang
di lepaskan di seluruh dunia bersumber dari gempa focus dangkal.
II.8 Gelombang Gempa
Pada dasarnya ada dua jenis gelombang yang dilepas pada saat
terjadi gempa, yaitu Gelombang Badan (Body Waves) dan Gelombang
Permukaan (Surface Wave). Gelombang badan ada dua jenis, yaitu Gelombang P (Primer)
dan Gelombang S (Secunder). Gelombang permukaan ada dua jenis,
yaitu Gelombang R (Rayleigh) dan Gelombang L (Love).
Gelombang P merambat pada arah longitudinal, dengan cara
memampat dan mengembang searah dengan arah rambatan. Kecepatan perambatan
gelombang P antara 1,4 sampai dengan 6,4 km/detik. Gelombang S merambat pada
arah transversal. Perambatan dari Gelombang S ini disertai juga dengan gerakan
berputar sehingga dapat lebih membahayakan di bandingkan Gelombang P. Kecepatan
perambatan Gelombang S sekitar 2/3 kali kecepatan Gelombang P. Karena perbedaan
kecepatan rambat dari kedua gelombang ini, maka dari hasil rekaman Gempa,
dapat diperkirakan jarak sumber gempanya berdasarkan selisih waktu tiba antara
kedua gelombang tersebut pada alat seismograf. Gelombang R dan Gelombang L
hanya merambat di permukaan tanah saja. Gelombang R arah gerakannya pada bidang
vertikal, sedangkan Gelombang L bergerak transversal pada bidang horisontal.
Adapun jenis jenis gempa antara lain:
1. Gelombang Primer.
Gelombang
Primer adalah gelombang gempa
yang tercepat. Gelombang P ini dapat merambat melalui media padat dan cair,
seperti lapisan batuan, air atau lapisan cair bumi. Pada saat merambat,
gelombang ini akan menekan media batuan yang dilewatinya. Mekanisme perambatan
Gelombang P yang menekan lapisan batuan, identik dengan mekanisme terjadinya
getaran pada jendela kaca saat terjadi suar*a petir yang keras. Jendela
bergetar karena adanya tekanan dari gelombang suara pada kaca jendela. Pada
saat terjadi gempa, pengaruh
dari Gelombang P dapat dirasakan berupa getaran.
2. Gelombang Skunder
Jenis
kedua dari Gelombang Badan adalah Gelombang S, yang merupakan gelombang kedua
yang dapat dirasakan pada saat gempa.
Gelombang S lebih lambat dari pada Gelombang P, dan hanya dapat merambat
melalui batuan padat. Arah gerakan dari gelombang ini naik-turun atau bergerak menyamping.
3. Gelombang permukaan
Jenis
pertama dari Gelombang Permukaan disebut Gelombang L. Gelombang ini diberi nama
sesuai dengan nama penemunya yaitu A.E.H. Love seorang ahli matematika dari
Inggris yang mengerjakan model matematika untuk jenis gelombang ini di pada
1911. Gelombang ini adalah yang tercepat dan menggerakkan tanah dari samping ke
samping.
4. Gelombang permukaan lainya
Jenis
Gelombang Permukaan lainnya adalah Gelombang R. Keberadaan dari gelombang ini
diperkirakan secara matematika oleh W.S. Rayleigh pada 1885. Pada saat
merambat, Gelombang R akan menggulung media yang dilewatinya, dimana gerakan
dari gelombang ini mirip dengan gerakan gelombang air di laut. Karena gerakan
yang menggulung ini, maka lapisan tanah atau batuan akan naik dan turun, dan
akan ikut bergerak searah dengan gerakan gelombang. Kebanyakan goncangan dari
gempa berhubungan erat dengan Gelombang R ini. Pengaruh kerusakan yang
diakibatkan oleh Gelombang R dapat lebih besar dibandingkan gelombang-gelombang
gempa lainnya.
BAB III
PENUTUP
I.1
Kesimpulan
Seismologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan
menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau
sumber lain.
Berdasrakan
posisi sumber gempa terhadap lokasi seismograf, secara umum gempa bumi
diklarifikasikan, menjadi dua katagori yaitu:
c. Gempa bumi dekat atau lokal
Gempa
lokal adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat
tidak melebihi dari beberapa ratus kilometer,
d. Gempa bumi jauh atau teleseimik
Telesesmik
adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat lebih dari
1000 kilometer.
III.2
Saran
Dalam pembuatan makalah ini tidak
luput dari banyak kesalah di dalamnya. Maka dari itu di harapkan partisipasi
para pembaca untuk memberikan kritikannya demi membuat makalah ini jauh lebih
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar