Senin, 27 Juni 2016

Eksplorasi



                
PENGANTAR GEOFISIKA
       “Geofisika Ekplorasi”

Oleh :

                   Nama : Nursami Fajriani
                      Nim : 60400114056
Kelas : Geofisika B

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
2016

                                                                      KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Atas segala Rahmat dan Karunia-Nya kita selalu haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan kepada hambanya baik dalam bentuk pertolongan apapun. Salah satu nya itu adalah dalam kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah ini di buat untuk memudahkan dalam proses pembelajaran baik penyusun maupun pembaca itu sendiri,  selain itu dapat membuat Ilmu Pengetahuan kita dapat bertambah, khususnya dalam bidang Geofisika. Makalah ini  berjudul “ Geofisika Eksplorasi ” yang memuat tentang aspek-aspek eksplorasi dalam geofisika.
Dengan terselesaikannya makalah ini,  Penyusun berharap sekiranya makalah ini bermanfaat untuk kedepannya, walaupun banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Penyusun mengaharapkan kritik dan saran.Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb


                                                                        Samata. Senin 28 Maret 2016


                                                                        Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang .............................................................................3
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................3
I.2 Manfaat dan Tujuan .....................................................................3

BAB II
PEMBAHASAN

I.1 Pengertian Geofisika Eksplorasi .................................................4
I.2 Metode-Metode Geofisika Eksplorasi  ...................................4-12
I.3 Tahap Eksplorasi ...................................................................12-15
BAB III
PENUTUP

            III.1 Kesimpulan ...........................................................................16
            III.2 Saran .....................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................16







BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan masing-masing.
I.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Geofisika Eksplorasi
2. Metode-Metode Geofisika Ekplorasi
3. Tahapan Eksplorasi
I.3 Manfaat dan Tujuan
1.    Mengetahui Pengertian Geofisika Eksplorasi
2.    Mengetahui metode-metode yang digunakan dalam geofisika eksplorasi
3.    Mengetahu dan memahami tahapan-tahapan eksplorasi

BAB II
                   PEMBAHASAN
           
II.1 Pengertian Geofisika Eksplorasi

Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan masing-masing.

II.2 Metode-Metode Geofisika Eksplorasi
Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar,
yaitu :
A.    Metoda langsung, terdiri dari :
1.      Metoda langsung di permukaan
2.      Metoda langsung di bawah permukaan


B.     Metoda tidak langsung, terdiri dari :
1. Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit.
2. Metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu :
a. cara magnetik (sudah jarang digunakan),
b. gravitasi (sudah jarang digunakan),
c. cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi,
d. cara listrik (resistifity),
e. cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit daricara-cara sebelumnya.

A.    Metoda Langsung
1.      Metoda Langsung Permukaan
Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :

a. Penyelidikan singkapan (out crop)
Informasi-informasi geologi permukaan tersebut pada umumnya
diperoleh melalui pengamatan (deskripsi) singkapan-singkapan batuan.
Singkapan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh batuan/urat/badan bijih yang tersingkap (muncul) di permukaan akibat adanya erosi (pengikisan) lapisan tanah penutupnya. Singkapan-singkapan tersebut dapat ditemukan (dicari) pada bagian-bagian.
permukaan yang diperkirakan mempunyai tingkat erosi/pengikisan yang
tinggi, seperti :
·    Pada puncak-puncak bukit, dimana pengikisan berlangsung intensif.
·   Pada aliran sungai, dimana arus sungai mengikis lapisan tanah
     penutup.
·   Pada dinding lembah, dimana tanah dapat dikikis oleh air limpasan.
·   Pada bukaan-bukaan akibat aktivitas manusia, seperti tebing jalan, sumur penduduk, atau pada parit-parit jalan, tambang yang sudah ada. Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling) dengan menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan dengan beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi. Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off shore). Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o)

B. Metoda Tidak Langsung
1. Metoda tidak langsung cara geofisika
Geofisika merupakan disiplin ilmu atau metoda untuk memperkirakan
lokasi akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran besaran-besaran
fisik batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat dilakukan
eksplorasi geofisika diantaranya :

a.       Metoda Gravitasi

Metoda ini berdasarkan hukum gaya tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu benda di alam juga menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan sebuah pegas, maka pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi, di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih
besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam lokasi dari suatu daerah penyelidikan. Di lapangan besarnya gravitasi ini diukur dengan alat yang disebut gravimeter, yaitu suatu alat yang sangat sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar “torsion balance”, maupun bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur perbedaan yang kecil dalam gravitasi bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi atau penyebaran batuan, dan kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada suatu tempat, mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena adanya anomali gravitasi.

b.      Metoda Magnetik

Bumi adalah suatu planet yang bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang magnet raksasa yang membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini mengatakan bahwa medan magnet tadi
disebabkan oleh arus listrik yang mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di muka bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas. Arah dari medan magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas dinyatakan dalam apa yang disebut gamma.
Medan magnet bumi secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui.  Metoda eksplorasi dengan
magnetik sangat berguna dalam

pencarian sasaran eksplorasi sebagai berikut :

1) Mencari endapan placer magnetik pada endapan sungai
2) Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
3) Mencari bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit
    sebagai mineral ikutan
4) Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung
    magnetit dalam jumlah cukup
5) Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan
    beku yang mengandung mineral magnetik.

c.       Metoda Geolistrik

Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan luas penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya adalah Ohm-m/m atau disingkat Ohm-meter
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial atau “potential
electode” disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.


d.      Metode Eksplorasi Seismik
Eksplorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang geofisika untuk menerangkan aktifitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan penampang seismik.
Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
a.  Metode seismik pantul
b.  Metode seismik bias
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismic (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intemsif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.
Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.







e.        Perbandingan Metode Seismik Dengan Metode Geofisika Lainnya
Apabila dibandingkan dengan metode-metode gefisika lainnya, metode seismik memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Metode Seismik
Keunggulan
Kelemahan
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan data yang baik
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di bawah permukan
Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan.
Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.
Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika lainnya.
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon
Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat dilakukan.

Berdasar kelemahan dan keunggulannya, maka metode seismik sangat baik digunakan jika dapat diperkirakan bahwa terdapat kontras kecepatan pada target yang diinginkan. Namun, mengingat bahwa suatu survei geofisika disamping keunggulan metode juga harus memperhatikan sisi ekonomisnya, maka pemilihan metode-metode yang cocok dari ‘segi ekonomis’ dan target menjadi sangat penting.

f.       Perbandingan Seismik Bias dan Pantul
Keunggulan dan kelemahan metode seismik bias dan pantul adalah sebagai berikut.
1.         Metode Bias
Metode Bias
Keunggulan
Kelemahan
Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya
Dalam pengukuran yang regional , Seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar.
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal first berak yang dibaca.
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman.
Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya.
Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi.

Seismik bias  hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)

Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.


2.  Metode pantul
Metode pantul
Keunggulan
Kelamahan
Pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
Karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal.
Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman
Prosesing seismik refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem data base yang jauh lebih handal.
Seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli.
Seismik pantul merekan dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam.

Bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur


Berdasar perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu menghasilkan data pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable). Seperti telah dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya tersebut biasanya sangat signifikan secara ekonomis.
Karena survey refleksi membutuhkan biaya lebih besar daripada survey refraksi, maka sebagai konsekuensinya survey refraksi lebih senang digunakan untuk lingkup sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam mendukung analisis lingkungan atau geologi teknik. Sedangkan survey refleksi digunakan dalam eksplorasi minyak bumi.


2.      Metoda tidak langsung cara geokimia

Pengukuran sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan, tanah, stream, air atau gas.  Tujuannya untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-
unsur yang kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia. Anomali dihasilkan dari mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi. Anomali merupakan perbedaan perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan dengan titik lainnya.

III.3 Tahapan Eksplorasi
A.      Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas Bumi
Hampir sbagian besar minyak dan gas bumi ditemukan pada lapisan batuan pasir dan karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan volkanik ataupun rekahan batuan dasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap. Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.
1. Survey Geologi Permukaan
Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.
2. Survey Seismik
Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.
3. Survey Gravitasi detail
           Survey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, dari padanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju.

B.       Prognosis
Semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;
1. Lokasi Yang Tepat
Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.
2. Kedalaman Akhir
Kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.
3. Latar Belakang Geologi
Alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
4. Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan
Ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.
5. Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.
6. Jenis survey lubang bor yang akan dilaksanakan pada setiap pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. survey meliputi misalnya peng-logan lumpur, peng-logan cutting, peng-logan listrik, peng-logan radioaktif, dan sebagainya. sebaiknya pada pemboran eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak. dalam pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian eksploitasi dan bagian pemboran. dengan demikian diharapkan diperoleh hasil yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.







BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
            Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan.

Metode-metode dalam geofsika Eksplorasi :
A.    Metoda langsung, terdiri dari :
3.      Metoda langsung di permukaan
4.      Metoda langsung di bawah permukaan
B.     Metoda tidak langsung, terdiri dari :
1. Metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit.
2. Metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu :
a. cara magnetik (sudah jarang digunakan),
b. gravitasi (sudah jarang digunakan),
c. cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi,
d. cara listrik (resistifity),
e. cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit daricara-cara sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar