PENGANTAR GEOFISIKA
“Geofisika Ekplorasi”
“Geofisika Ekplorasi”
Oleh :
Nama : Nursami Fajriani
Nim : 60400114056
Kelas : Geofisika B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
Assalamualaikum
Wr.Wb
Atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya kita selalu haturkan kepada Allah SWT yang
senantiasa memberikan kemudahan kepada hambanya baik dalam bentuk pertolongan
apapun. Salah satu nya itu adalah dalam kelancaran penyusunan makalah ini.
Makalah
ini di buat untuk memudahkan dalam proses pembelajaran baik penyusun maupun
pembaca itu sendiri, selain itu dapat
membuat Ilmu Pengetahuan kita dapat bertambah, khususnya dalam bidang
Geofisika. Makalah ini berjudul “ Geofisika
Eksplorasi ” yang memuat tentang aspek-aspek eksplorasi dalam geofisika.
Dengan
terselesaikannya makalah ini, Penyusun
berharap sekiranya makalah ini bermanfaat untuk kedepannya, walaupun banyak
terdapat kekurangan di dalamnya. Penyusun mengaharapkan kritik dan saran.Terima
Kasih
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Samata.
Senin 28 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
.............................................................................3
I.2
Rumusan Masalah ........................................................................3
I.2
Manfaat dan Tujuan
.....................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
I.1
Pengertian Geofisika Eksplorasi .................................................4
I.2
Metode-Metode Geofisika Eksplorasi
...................................4-12
I.3
Tahap Eksplorasi ...................................................................12-15
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan ...........................................................................16
III.2
Saran
.....................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan
untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Tujuan utama
dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan
bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi
atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian
tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran
harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi
menggunakan sejumlah ragam metode geofisika. kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi
dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei
gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi,
masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service
companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan
peralatan masing-masing.
I.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Geofisika Eksplorasi
2. Metode-Metode Geofisika Ekplorasi
3.
Tahapan Eksplorasi
I.3 Manfaat dan
Tujuan
1.
Mengetahui Pengertian
Geofisika Eksplorasi
2.
Mengetahui
metode-metode yang digunakan dalam geofisika eksplorasi
3.
Mengetahu dan memahami
tahapan-tahapan eksplorasi
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Geofisika Eksplorasi
Eksplorasi
adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan
lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan
bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan
dilakukannya penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika
adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data
lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau
bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. Untuk mencapai
tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara
terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam
metode geofisika. kegiatan
penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi
dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi,
masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service
companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan
masing-masing.
II.2 Metode-Metode Geofisika Eksplorasi
Metoda dalam
eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar,
yaitu :
A.
Metoda langsung, terdiri dari :
1.
Metoda langsung di permukaan
2.
Metoda langsung di bawah permukaan
B.
Metoda tidak langsung, terdiri dari :
1. Metoda
tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil,
air, vegetasi dan stream deposit.
2. Metoda
tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu :
a. cara
magnetik (sudah jarang digunakan),
b. gravitasi
(sudah jarang digunakan),
c. cara
seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi,
d. cara
listrik (resistifity),
e. cara yang
terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan
karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit daricara-cara sebelumnya.
A.
Metoda Langsung
1.
Metoda Langsung Permukaan
Metoda ini
dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
a.
Penyelidikan singkapan (out crop)
Informasi-informasi geologi
permukaan tersebut pada umumnya
diperoleh melalui pengamatan (deskripsi)
singkapan-singkapan batuan.
Singkapan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh
batuan/urat/badan bijih yang tersingkap (muncul) di permukaan akibat adanya erosi
(pengikisan) lapisan tanah penutupnya. Singkapan-singkapan tersebut dapat ditemukan
(dicari) pada bagian-bagian.
permukaan
yang diperkirakan mempunyai tingkat erosi/pengikisan yang
tinggi,
seperti :
· Pada puncak-puncak bukit, dimana pengikisan
berlangsung intensif.
· Pada aliran sungai, dimana arus sungai
mengikis lapisan tanah
penutup.
· Pada dinding lembah, dimana tanah dapat
dikikis oleh air limpasan.
· Pada bukaan-bukaan akibat aktivitas manusia,
seperti tebing jalan, sumur penduduk, atau pada parit-parit jalan, tambang yang
sudah ada. Saat ini pengeboran dilakukan dengan teknik bor putar (rotary drilling)
dengan menara bor yang dapat dipindah-pindah (portablering) dan dilakukan
dengan beberapa cara pengeboran yaitu dengan cara perkusif, rotasi atau dengan perkusif-rotasi.
Pemboran dapat dilakukan di darat maupun di laut (on shore atau off shore).
Pemboran tidak terbatas pada pemboran decara vertikal saja tetapi dapat
dilakukan secara miring (kemiringan dapat mencapai 90o)
B. Metoda Tidak Langsung
1. Metoda tidak langsung cara geofisika
Geofisika merupakan disiplin ilmu
atau metoda untuk memperkirakan
lokasi akumulasi bahan/tambang dengan cara pengukuran
besaran-besaran
fisik batuan bawah permukaan bumi. Metoda yang dapat
dilakukan
eksplorasi geofisika diantaranya :
a. Metoda
Gravitasi
Metoda ini berdasarkan hukum gaya
tarik antara dua benda di alam. Bumi sebagai salah satu benda di alam juga
menarik benda-benda lain di sekitarnya. Kalau sebuah bandul digantung dengan
sebuah pegas, maka pegas tersebut akan merengganng akibat bandulnya mengalami gravitasi,
di tempat yang gravitasinya rendah maka regangan tadi kecil dan di tempat yang
gravitasinya besar maka regangan tadi juga lebih
besar. Dengan demikian dapat diperkirakan bentuk
struktur bawah tanah dari melihat besarnya nilai gravitasi dari bermacam-macam
lokasi dari suatu daerah penyelidikan. Di lapangan besarnya gravitasi ini
diukur dengan alat yang disebut gravimeter, yaitu suatu alat yang sangat
sensitif dan presisi. Gravimeter bekerja atas dasar “torsion balance”, maupun
bantuk atau pendulum, dan dapat mengukur perbedaan yang kecil dalam gravitasi
bumi di berbagai lokasi pada suatu daerah penyelidikan. Gaya gravitasi bumi
dipengaruhi oleh besarnya ukuran batuan, distribusi atau penyebaran batuan, dan
kerapatan (density) dari batuan. Jadi kalau ada anomali gravitasi pada suatu
tempat, mungkin di situ terdapat struktur tertentu, seperti lipatan, tubuh
intrusi dangkal, dan sebagainya. Juga jalur suatu patahan besar, meskipun
tertutup oleh endapan aluvial, sering dapat diketahui karena adanya anomali
gravitasi.
b. Metoda
Magnetik
Bumi adalah suatu planet yang
bersifat magnetik, dimana seolah-olah ada suatu barang magnet raksasa yang
membujur sejajar dengan poros bumi. Teori modern saat ini mengatakan bahwa
medan magnet tadi
disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir pada inti bumi. Setiap batang magnet yang digantung secara bebas di muka
bumi. Di setiap titik permukaan bumi medan magnet ini memiliki dua sifat utama
yang penting di dalam eksplorasi, yaitu arah dan intensitas. Arah dari medan
magnet dinyatakan dalam cara-cara yang sudah lazim, sedang intensitas
dinyatakan dalam apa yang disebut gamma.
Medan magnet
bumi secara normal memiliki intensitas 35.000 sampai 70.000 gamma jika diukur pada
permukaan bumi. Bijih yang mengandung mineral magnetik akan menimbulkan efek
langsung pada peralatan, sehingga dengan segera dapat diketahui. Metoda eksplorasi dengan
magnetik
sangat berguna dalam
pencarian
sasaran eksplorasi sebagai berikut :
1) Mencari
endapan placer magnetik pada endapan sungai
2) Mencari
deposit bijih besi magnetik di bawah permukaan
3) Mencari
bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit
sebagai mineral ikutan
4) Intrusi
batuan basa dapat diketahui kalau kebetulan mengandung
magnetit dalam jumlah cukup
5) Untuk
dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup pada suatu batuan
beku yang mengandung mineral magnetik.
c.
Metoda Geolistrik
Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis
(resistivity) dari batuan. Yang dimaksud dengan tahanan jenis batuan adalah
tahanan yang diberikan oleh masa batuan sepanjang satu meter dengan luas
penampang satu meter persegi kalau dialiri listrik dari ujung ke ujung, satuannya
adalah Ohm-m/m atau disingkat Ohm-meter
Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan
di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat elektrode yang dikontakan dengan
baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi,
disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode
lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini
disebut elektrode potensial atau “potential
electode” disingkat P. ada beberapa cara dalam
penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah
cara Wenner dan cara Shlumberger.
d. Metode
Eksplorasi Seismik
Eksplorasi seismik adalah istilah
yang dipakai di dalam bidang geofisika untuk menerangkan aktifitas pencarian
sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan
gelombang seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan
penampang seismik.
Eksplorasi seismik atau eksplorasi
dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan
minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa
melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari
penampang seismiknya.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal
2 macam metode, yaitu:
a. Metode seismik pantul
b. Metode seismik bias
Metode seismik merupakan salah satu
bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika
aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismic (palu,
ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai
fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk
lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen seismik aktif pertama
kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang
dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi
gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan
oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada
beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh
merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu
jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan
bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi seismik
untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik
refraksi digunakan secara intemsif di Iran untuk membatasi struktur yang
mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik
yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali
didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
Seismik bias dihitung berdasarkan
waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai
jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama
(first break) diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang
dibutuhkan. Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat
rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok
konstanta fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter
elastisitas.
Sedangkan dalam seismik pantul,
analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal diterapkan.
Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan
dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang
dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air,
kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari
bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan
dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik
bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium.
e. Perbandingan Metode Seismik Dengan Metode
Geofisika Lainnya
Apabila dibandingkan dengan metode-metode gefisika lainnya, metode seismik
memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
Metode
Seismik
|
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Dapat mendeteksi variasi baik lateral maupun
kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu kecepatan seismik.
|
Banyaknya data yang dikumpulkan dalam sebuah survei
akan sangat besar jika diinginkan data yang baik
|
Dapat menghasilkan citra kenampakan struktur di
bawah permukan
|
Perolehan data sangat mahal baik akuisisi dan
logistik dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.
|
Dapat dipergunakan untuk membatasi kenampakan
stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan.
|
Reduksi dan prosesing membutuhkan banyak waktu,
membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
|
Respon pada penjalaran gelombang seismik bergantung
dari densitas batuan dan konstanta elastisitas lainnya. Sehingga, setiap
perubahan konstanta tersebut (porositas, permeabilitas, kompaksi, dll) pada
prinsipnya dapat diketahui dari metode seismik.
|
Peralatan yang diperlukan dalam akuisisi umumnya
lebih mahal dari metode geofisika lainnya.
|
Memungkinkan untuk deteksi langsung terhadap
keberadaan hidrokarbon
|
Deteksi langsung terhadap kontaminan, misalnya
pembuangan limbah, tidak dapat dilakukan.
|
Berdasar kelemahan dan
keunggulannya, maka metode seismik sangat baik digunakan jika dapat
diperkirakan bahwa terdapat kontras kecepatan pada target yang diinginkan.
Namun, mengingat bahwa suatu survei geofisika disamping keunggulan metode juga
harus memperhatikan sisi ekonomisnya, maka pemilihan metode-metode yang cocok
dari ‘segi ekonomis’ dan target menjadi sangat penting.
f.
Perbandingan Seismik Bias dan Pantul
Keunggulan dan kelemahan metode seismik bias dan pantul adalah sebagai
berikut.
1. Metode Bias
Metode
Bias
|
|
Keunggulan
|
Kelemahan
|
Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan
penerima yang kecil, sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya
|
Dalam pengukuran yang regional , Seismik refraksi
membutuhkan offset yang lebih lebar.
|
Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali
proses filtering untuk memperkuat sinyal first berak yang dibaca.
|
Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang
meningkat sebagai fungsi kedalaman.
|
Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil,
maka pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan
seperti metode geofisika lainnya.
|
Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk
lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi.
|
Seismik bias
hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
|
|
Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu
jalar teramati.
|
2. Metode
pantul
Metode
pantul
|
|
Keunggulan
|
Kelamahan
|
Pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang
lebih kecil
|
Karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar
untuk memberikan citra bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi
menjadi lebih mahal.
|
Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan
kecepatan sebagai fungsi kedalaman
|
Prosesing seismik refleksi memerluakn komputer yang
lebih mahal, dan sistem data base yang jauh lebih handal.
|
Seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang
lebih kompleks
|
Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap
database harus kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang
kompleks dan interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli.
|
Seismik pantul merekan dan menggunakan semua medan
gelombang yang terekam.
|
|
Bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari
data terukur
|
Berdasar perbedaan-perbedaan tersebut, teknik refleksi lebih mampu
menghasilkan data pengamatan yang dapat diinterpretasikan (interpretable).
Seperti telah dinyatakan sebelumnya, bagaimanapun juga teknik refleksi membutuhkan
biaya yang lebih besar. Biaya tersebut biasanya sangat signifikan secara
ekonomis.
Karena survey refleksi membutuhkan biaya lebih besar daripada survey
refraksi, maka sebagai konsekuensinya survey refraksi lebih senang digunakan
untuk lingkup sempit/kecil. Misalnya digunakan dalam mendukung analisis
lingkungan atau geologi teknik. Sedangkan survey refleksi digunakan dalam
eksplorasi minyak bumi.
2.
Metoda tidak langsung cara geokimia
Pengukuran
sistimatika terhadap satu atau lebih unsur jejak (trace elements) pada batuan,
tanah, stream, air atau gas. Tujuannya
untuk mencari anomali geokimia berupa konsentrasi unsur-
unsur yang
kontras terhadap lingkungannya atau background geokimia. Anomali dihasilkan dari
mobilitas dan dispresi unsur-unsur yang terkonsentrasi pada zona mineralisasi. Anomali
merupakan perbedaan perbedaan yang mencolok antara satu titik atau batuan
dengan titik lainnya.
III.3 Tahapan Eksplorasi
A.
Lingkungan Terdapatnya Minyak dan Gas
Bumi
Hampir sbagian besar minyak dan gas bumi ditemukan pada lapisan batuan
pasir dan karbonat. Sangat terbatas terbentuk batuan shale, batuan volkanik
ataupun rekahan batuan dasar (basalt).
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap. Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.
Studi pendahuluan meliputi geologi regional, yang menyangkut studi komparatif atau perbandingan dengan daerah geologi lainnya yang telah terbukti produktif. studi ini mempertimbangkan formasi yang bisa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat bertindak sebagai perangkap. Pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen didapatkan, kemungkinan ditemukannya minyak bumi akan lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lebih tebal lapisan sedimen itu, tentu lebih banyak lagi formasi yang dapat bertindak sebagai reservoir maupun sebagai batuan induk. Lebih luasnya batuan sedimen tersebar, akan lebih memungkinkan atau lebih leluasa kita mencapai perangkap minyak dan gas bumi.
1. Survey Geologi Permukaan
Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.
Pemetaan geologi pada permukaan secara detail dapat dilakukan jika memeng terdapat singkapan. Pemetaan dilakukan pada rintisan dan juga di sepanjang sungai.
2. Survey Seismik
Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.
Untuk survey detail, metode seismik merupakan metode yang paling teliti dan dewasa ini telah melampaui kemampuan geologi permukaan. metode yang digunakan adalah khusus metode refleksi. Walaupun pemetaan geologi detail terhadap tutupan telah dilakukan, pengecekan seismik selalu harus dilaksanakan, untuk penentuan kedalam objektif pemboran serta batuan dasar dan juga lapisan yang akan menghasilkan minyak.
3. Survey Gravitasi detail
Survey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, dari padanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju.
Survey Gravitasi detail kadang-kadang juga digunakan untuk mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika yang diharapkan adalah suatu intrui kubah garam (salt dome) atau suatu terumbu, dari padanya diharapkan adanya kontras dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah agak jarang digunakan karena teknologi sismik sudah semakin maju.
B.
Prognosis
Semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;
Semua propek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian, kemudian dipih untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadapnya. Maka semua prospek ini haruslah diberi prognosis. Yang dimaksud Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-ramalan mengenai apa yang akan ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa. Prognosis meliputi ;
1. Lokasi Yang Tepat
Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.
Lokasi ini biasanya harus diberikan dalam koordinat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam lokasi titik terhadap tutupan struktur, sebaliknya semua koordinat lokasi tersebut penentuannya dilakukan dari pengukuran seismik, terutama jika tutupan ditentukan oleh metode seismik. Jika hal ini terjadi di laut misalnya, maka pengukuran harus dilakukan dari pelampung (buoy) yang sengaja ditinggalkan di laut pada pengukuran seismik, juga dari titik pengukuran radar di darat. Setidak-tidaknya pengukuran lokasi itu harus teliti sekali sebab kemelesetan beberapa ratus meter dapat menyebabkan objektif tidak diketemukan.
2. Kedalaman Akhir
Kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.
Kedalaman Akhir pemboran eksplorasi biasanya merupakan batuan dasar cekungan sampai mana pemboran itu pada umumnya direncanakan. penntuan kedalaman akhir ini sangat penting karena dengan demikian kita dapat memperkirakan berapa lama pemboran itu akan berlangsung dan dalam hal ini juga untuk berapa lama alat bor itu kita sewa. Penentuan kedalaman akhir ini diasarkan atas data seismik, setelah dilakukan korelasi dengan semua sumur yang ada dan juga dari kecepatan rambat reflektor yang ditentukan sebagai batuan dasar.
3. Latar Belakang Geologi
Alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
Alasan untuk pemboran didsarkan atas latar belakang geologi. Maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut, alasan pemboran eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
4. Objektif Atau Lapisan Reservoir Yang Diharapkan
Ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.
Ini biasanya sudah ditentukan dan stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari seismik. Objektif lapisan reservoir ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman yang diharapkan akan dicapai oleh pemboran, dimana diperoleh dari perhitungan kecepatan rambat seismik.
5. Kedalaman Puncak Formasi Yang Akan Ditembus
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.
Juga dalam prognosis ini harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilalui bor, maka kedalaman puncak (batas) formasi ini harus ditentukan dari data seismik.
6. Jenis survey lubang bor yang
akan dilaksanakan pada setiap pemboran eksplorasi selalu dilakukan survey
lubang bor. survey meliputi misalnya peng-logan lumpur, peng-logan cutting,
peng-logan listrik, peng-logan radioaktif, dan sebagainya. sebaiknya pada pemboran
eksplorasi dilakukan survey yang lengkap , selain itu juga harus direncanakan
apakah akan dilakukan pengambilan batu inti (coring) atau tidak. dalam
pembuatan prognosis ini juga ahli geologi harus bekerja sama dengan bagian
eksploitasi dan bagian pemboran. dengan demikian diharapkan diperoleh hasil
yang sangat baik dalam pengembangan suatu lapangan nantinya.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Eksplorasi adalah penyelidikan
geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran,
bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian
untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya
penambangan.
Metode-metode dalam
geofsika Eksplorasi :
A.
Metoda langsung, terdiri dari :
3.
Metoda langsung di permukaan
4.
Metoda langsung di bawah permukaan
B.
Metoda tidak langsung, terdiri dari :
1. Metoda
tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil,
air, vegetasi dan stream deposit.
2. Metoda
tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu :
a. cara
magnetik (sudah jarang digunakan),
b. gravitasi
(sudah jarang digunakan),
c. cara
seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi,
d. cara
listrik (resistifity),
e. cara yang
terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan
karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit daricara-cara sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar